Mengatasi Kelemahan Internal Menggunakan Mc-Kinsey 7s Untuk Peningkatan Standar Mutu Pendidikan
DOI:
https://doi.org/10.55506/arch.v1i1.6Keywords:
Standar Mutu Pendidikan, Kelemahan Internal, Model Mc-Kinsey 7sAbstract
Mutu sebuah sekolah ditandai dengan berjalannya sistem penjaminan mutu di internal sekolah. Pencanangan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) oleh pemerintah menguatkan kenyataan bahwa penjaminan mutu sekolah sangat diperlukan dalam mencapai Standar Mutu Pendidikan. Terlaksananya penjaminan mutu sekolah merupakan early warning system untuk memperbaiki kesalahan sebelum situasi semakin parah. Kesulitan yang terjadi dalam pencapaian standar adalah kurangnya kesadaran sekolah terhadap kelemahan diri sendiri. Pemicu kelemahan tidak mampu diatasi dan cenderung diabaikan. Studi ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah model penyelesaian kelemahan internal sekolah dengan Mc-Kinsey 7s dalam mencapai mutu melalui gambaran sejumlah indikator yang disusun dalam bentuk angket. Data angket diolah menggunakan SPSS dengan hasil 33,33% dari indikator berada pada ranah Cukup, Kurang dan Sangat Kurang. Kelemahan pada indikator ini diperkuat dengan 7 elemen dari model Mc-Kinsey 7s untuk dihasilkan penyelesaian. Diharapkan penguatan melalui integrasi 7 elemen Mc-Kinsey dapat mengatasi kelemahan internal sekolah dalam menuju SMK PK yang berkualitas dan bermartabat.
Downloads
References
Alshaher, A. A.-F. (2013). The McKinsey 7S Model Framework for E-Learning System Readiness Assessment. International Journal of Advances in Engineering & Technology, 6(5), 1948–1966.
Carvalho, A. M., Sampaio, P., Rebentisch, E., Carvalho, J. Á., & Saraiva, P. (2017). Operational excellence, organisational culture and agility: the missing link? Total Quality Management and Business Excellence, 30(13–14), 1495–1514. https://doi.org/10.1080/14783363.2017.1374833
Demir, E., & Kocaoglu, B. (2019). The use of McKinsey s 7S framework as a strategic planning and economic assestment tool in the process of digital transformation. Pressacademia Procedia, 9(25), 114–119. https://doi.org/10.17261/pressacademia.2019.1078
Jollyta, D., Oktarina, D., Astri, R., Kadim, L. A. N., & Dasriani, N. G. A. (2021). Cluster Analysis Based on McKinsey 7s Framework in Improving University Services. Journal of Artificial Intelligence and Engineering Applications, 1(1), 1–8.
Salinan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia tentang Program SMK Pusat Keunggulan, 73 (2021).
Kemp, S. E., Hort, J., & Hollowood, T. (2018). Descriptive Analysis in Sensory Evaluation. In A series of Books on Selected Topics in the Field of Sensory Evaluation (p. 18).
León-Mantero, C., Casas-Rosal, J. C., Pedrosa-Jesús, C., & Maz-Machado, A. (2020). Measuring attitude towards mathematics using Likert scale surveys: The weighted average. PLoS ONE, 15(October), 1–15. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0239626
Ong, M. H. A., & Puteh, F. (2017). Quantitative Data Analysis: Choosing Between SPSS, PLS and AMOS in Social Science Research. International Interdisciplinary Journal of Scientific Research, 3(1), 14–25.
Pinfield, S., & Rutter, S. (2019). Extending McKinsey 7S model to understand strategic alignment in academic libraries. Library Management, 40(5), 313–326.
Ravanfar, M. M. (2015). Analyzing Organizational Structure based on 7s model of McKinsey. Global Journal of Management and Business Research, 15(10), 7–12. https://doi.org/10.6007/ijarbss/v5-i5/1591
Şalvarlı, M. ustaf. S., & Doğu, K. (2018). An analysis of McKinsey 7-S model and its application on organizational efficiency. International Journal of Scientific and Technological Research, 4(7), 103–111.
Sarvitri, A., Supriyanto, A., & Timan, A. (2020). Penerapan Manajemen Mutu Terpadu Pada Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal. Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 3(1), 38–51. https://doi.org/10.17977/um027v3i12020p38
SISTEM PENJAMINAN MUTU SMK, 45 (2021).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Deny Jollyta, Relita Buaton, N Novriyenni, Achmad Fauzi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
5. Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0