Kearifan Lokal dan Tourist Sebagai Komunikasi Kolaboratif Pariwisata Berkelanjutan di Banyuwangi
DOI:
https://doi.org/10.55506/arch.v2i2.60Keywords:
Inovasi, Pandemi, PariwisataAbstract
Hadirnya krisis ekonomi yang ampai hari ini masih kita rasakan secara jelas, menjadi perhatian tersendiri bagaimana pemerintah mengembangkan dan membangun kembali tujuan pariwisata di tanah air, khususnya di Banyuwangi, merupakan destinasi pariwisata yang kaya dengan kekayaan budaya masyarakat Banyuwangi. Upaya-upaya telah dilakukan untuk memulihkan semua tujuan wisata yang terkena dampak, termasuk program CHS (Cleanliness, Health, and Safety) dan meminimalkan kontak fisik (contactless) di semua proses bisnis di industri pariwisata, menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam penataannya, terutama dengan melihat teori perkembangan pembangunan dalam teori difusi inovasi milik Evertt M Rogers. Hasilnya yakni meningkatkan inovasi produk pariwisata untuk menunjang segi ekonomi kreatif masyarakat Banyuwangi.
Downloads
References
Adisasmita, Rahardjo. (2018). Pembangunan Perdesaan Pendekatan Partisifatif, Tipologi, Strategi, Konsep Desa Pusat Pertumbuhan. Yogyakarta: Expert.
Adisasmita, R. (2018). Pembangunan Perdesaan Pendekatan Partisifatif, Tipologi, Strategi, Konsep Desa Pusat Pertumbuhan. Expert.
Antara.com. (2022). Sektor pariwisata Tanah Air di Q2 2022 diprediksi semakin gemilang. Antara Kantor Berita Indonesia. https://www.antaranews.com/berita/2815053/sektor-pariwisata-tanah-air-di-q2-2022-diprediksi-semakin-gemilang
As’Adi, M. H. (2020). Difusi Inovasi dan Adopsi Inovasi 99design.com (Studi Kasus di Yayasan Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta). Lisyabab Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 1. file:///C:/Users/HP/AppData/Local/Temp/29-Article Text-254-2-10-20210110.pdf
Default, S. (2018). Teori Difusi Inovasi – Konsep dan Perkembangannya. Https://Pakarkomunikasi.Com/. https://pakarkomunikasi.com/teori-difusi-inovasi
Ermaningastuti, C. (2022). Peluang Pariwisata Indonesia untuk Rebound di Tahun 2022. Marketeers.Com. https://www.marketeers.com/peluang-pariwisata-indonesia-untuk-rebound-di-tahun-2022
Hadi, A. P. (2019). PROSES DIFUSI INOVASI DAN KEPUTUSAN INOVASI SISTEM INFORMASI DESA: STUDI KASUS DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR. Indonesian Journal of Socio Economics, 1. file:///C:/Users/HP/AppData/Local/Temp/3272-8030-1-SM.pdf
Kompas.id. (2020). Upaya dan kebijakan pemerintah Indonesia menangani pandemi Covid-19. kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/upaya-dan-kebijakan-pemerintah-indonesia-menangani-pandemi-covid-19
Mukaffi, Z. (2022). Dampak Sektor Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Banyuwangi. Journal of Tourism, 1, No 2.
Nugraha, Y. E. (2021). DAMPAK PANDEMI COVID 19 PADA UNIT USAHA PARIWISATA DI KAWASAN PESISIR KOTA KUPANG. Jurnal Industri Pariwisata, 3(2). http://jurnal.usahid.ac.id/index.php/pariwisata/article/view/411/0
Prasetyantoko, A. (2020). Pandemi, resensi dan mitigasi. Kompas.Id. kompas.id/baca/opini/2020/03/31/pandemi-resesi-dan-mitigasi/
Rachmad, T. H. (2020). Komunikasi Konsep Bekerja di Era Millenial: Analisis Kritis Perubahan Konsep Lapangan Pekerjaan. Jurnal Komunikasi Nusantara, 2.
Rachman, A. (2019). Potensi Pariwisata Religi di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Sains Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 9, No 2. http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/SMBI/article/view/2881
Saputra, P. I. (2018). Diagram model difusi inovasi Evert Roger.
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kualitatif. Alvabetha CV.
Wattimena, R. A. . (2019). Cyborg dan Biopolitik (Antara Jürgen Habermas, Yuval Harari dan Thomas Lemke). RumahFilsafat.Com. //rezaantonius.files.wordpress.com/2019/01/5222910945_2aa74ee52d_b.jpg
Wuryasti, F. (2022). Industri Pariwisata Indonesia Menargetkan 1,8 -3,6 Juta Wisman di 2022. E-Paper Media Indonesia, 1–4. https://mediaindonesia.com/ekonomi/485513/industri-pariwisata-indonesia-menargetkan-18-36-juta-wisman-di-2022
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Teguh Hidayatul Rachmad, Yohanes Probo Dwi Sasongko
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
5. Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0